Perbedaan Cara Kerja Reseller dan Dropship
Pernahkah anda mendengar sistem penjualan metode reseller atau dropship?
atau pernah baca iklan ada kalimat open reseller dan dropship?
Anda kesini pasti karena penasaran dengan cara kerja metode pemasaran tersebut. Sehingga dibenak anda muncul pertanyaan,
Apa sih itu reseller dan dropship?
Bagaimana cara kerja reseller dan dropship ?
Apa sih bedanya reseller dan dropship?
Bagus mana jadi reseller atau dropshipper?
Sebelum memutuskan memilih yang mana, anda harus tahu perbedaan kedua sistem penjualan itu bukan?
Untuk memulai bisnis bermodalkan kuota internet, harus tahu pengertian sistem penjualan tersebut karena menjadi reseller atau dropship itu penting untuk memulai usaha online
Daripada bingung lebih baik simak penjelasan lengkapnya disini, mohon dibaca dengan seksama karena ini penting untuk anda tahu perbedaan keduanya sebelum berani terjun dalam bisnis online.
1. Pengertian Reseller dan Dropship
Reseller adalah sistem penjualan dimana kita harus stok barang dulu. Kita membeli barang dari suplier dimana pembelian tertentu mendapat diskon dari suplier. Misal beli seharga 1juta dapat diskon 5%. disini anda tetap harus mengurus masalah barang,pengemasan, dan pengiriman.sedangkan,
Dropship adalah sistem pemasaran produk tanpa perlu stok barang. Semua urusan mulai dari barang, pengemasan, dan pengiriman ditanggung suplier. Dan anda boleh menggunakan nama toko anda dan menentukan harga barang sesuai keinginan
2. Apa sih, bedanya reseller dan dropship
Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa persamaan reseller dan dropship adalah sama-sama menjual produk orang lain. Sekarang kita bahas apa saja beda dari keduanya, yuk simak penjelasan diawah ini.
Jika anda menginginkan berbisnis online modal minimalis hanya bermodal hp dan kuota internet tapi tetap menggunakan nama toko anda sendiri maka pilihan yang tepat adalah menjadi DROPSHIPPER karena kalian tidak perlu stok barang, tidak perlu mengurusi pengemasan, dan tidak repot mengurus pengiriman. Biarkan semua itu dikerjakan suplier kepercayaan anda.
Jika anda ingin memulai usaha dengan kemampuan stok barang, mengurusi pengemasan, dan pengiriman barang maka pilihan tepat adalah menjadi reseller. Selain itu menjadi reseller anda harus mengeluarkan modal berupa biaya kuota internet, transportasi untuk pengiriman, biaya pengemasan dll
3. Untung dan Enak Mana Menjadi Dropshiper atau Reseller
Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh pebisnis yang baru ingin memulai usaha
Sebenarnya keduanya sama-sama memiliki keuntungan tergantung dari sistem pemasaran atau promosi yang kita lakukan.Secara teori reseller lebih banyak untungnya. Kenapa? Karena anda membeli barang dalam jumlah tertentu mendapatkan diskon sekian persen dari suplier kemudian barang tersebut bisa di up dengan keuntungan yang kita inginkan. Sedangkan, dropship keuntungan bisa anda up semau anda, hanya saja anda tidak mendapatkan diskon apapun dari suplier.
Itu bedanya dari sisi keuntungan. Kalau ada artikel yang menyatakan dropship tidak bisa memainkan harga itu salah besar kenapa? Karena sejatinya harganya bisa diup sesuai kemauan kita sendiri (saya sendiri adalah pelaku dropship yang bebas menaikkan harga sesuka hati. Ets, tapi itu ada riset pasarnya tidak sembarangan menaikkan harga) nanti kita bahas tata cara riset produk dan dropship di blog ini.
4. Tingkat Resiko metode pemasaran Reseller dan Dropship
Berbica tentang resiko, baik reseller dan dropship masing-masing memiliki resiko yang ditanggung.
Untuk reseller resiko yang ditanggung adalah kemungkinan barang yang dijual tidak laku dipasaran atau hanya sedikit yang membeli produk reseller tersebut. Sehingga pada akhirnya, harus menjual rugi barang dagangan daripada tidak laku atau tinggal digudang. Terlebih jika barang yang anda stok itu berdasarkan trending kalau barang yang dijual habis masa hot sellingnya ya sudah mau tidak mau banting harga.
Sedangkan, dropship meskipun minim resiko tapi faktanya sistem penjualannya memiliki kekurangan yakni dari sisi stok barang. Karena dropshipper tidak memiliki barang langsung, bisa jadi stok disuplier juga habis pada akhirnya pemesanan dari konsumen harus anda cancel dan itu merugikan reputasi toko anda sendiri jadinya anda tidak mendapatkan pemasukan pada saat itu ( penulis sendiri waktu menjalani bisnis sistem dropship sering banget kejadian seperti ini hahahaha)
5. Sistem pemasaran dan pelayanan ke konsumen
Dalam melayani pembeli reseller dan dropshipper itu berbeda.
Reseller itu ketika ada orderan langsung melakukan pengemasan dan mengirim barang dagangannya karena itu sudah menjadi tanggungan seorang reseller
Sedangkan menjadi dropshipper, memiliki sisi keistimewaan karena anda hanya tinggal memberitahu suplier tentang pesanan dari pembeli dan biarkan suplier yang mengatur semuanya mulai dari nama toko kamu sendiri, pengemasan sampai pengiriman semuanya menjadi tanggungan toko tempat kamu order barang/produk.
6. Pengembangan, Keleluasan Bisnis Reseller dan Dropship
Menjalani sistem dropship memang sangat gampang hanya modal kuota internet dan otak yang kreatif anda bisa jualan dimana-mana,tapi sejujurnya bisnis ini tidak baik untuk orang yang ingin berkembang lebih cepat. kenapa? Karena dalam sistem dropship anda tidak belajar tentang sistem manajemen, sistem keuangan, pengemasan,dll. Karena, semua sistem itu ditanggung suplier tempat anda memesan produk. Jika anda masih tergolong sibuk atau seorang mahasiswa bahkan mungkin ibu rumah tangga yang ingin berbisnis sampingan metode dropship cocok untuk anda. Sebenarnya bisa saja berkembang menjadi suplier tidak ada yang tidak mungkin. Apa susahnya saat modal hasil penjualan terkumpul anda membeli barang dan memulai branding sendiri ya maksud saya saat itu anda menyelam sambil minum air.
Lain halnya dengan menjadi reseller. Disini anda sudah selangkah lebih maju dari dropship karena anda belajar tentang manajemen pemasaran, pengemasan, pengiriman, manajemen SDM, ketersediaan stok dll. Yang menjadi kekurangan hanya soal branding karena mesti barang yang anda jual masih barang suplier karena anda belum memiliki merk sendiri.menjalani sistem reseller membuat anda memiliki dedikasi dalam berbisnis lebih cepat daripada menjadi dropshipper. Bisnis ini sangat cocok untuk yang mempunyai modal dan punya waktu luang dalam berbisnis.
Kesimpulan
Dari penjabaran diatas, semoga bisa tercerahkan dan anda siap dengan keputusan ingin menjadi dropshipper atau reseller. Intinya sih, kalau belum punya modal untuk stok barang dan tidak ingin pusing soal pengemasan dan pengiriman barang. Sistem dropshipping sangat cocok untuk anda. Resikonya benar-benar minim. Yang menjadi masalah seorang dropshipper hanya soal ketersediaam stok suplier yang terkadang habis atau kosong.
Sedangkan, jika anda menjadi reseller anda harus stok barang tapi dari stok barang itu anda sudah mendapat diskon dengan pembelian tertentu dari suplier jadi bisa lebih untung banyak dari dropshipper, dan menjadi reseller adalah anda bisa belajar lebih cepat dalam mengembangkan bisnis selangkah lebih maju karena anda belajar langsung tetang tata cara berbinis, mengatur dan memantau jualan, belajar banyak soal manajemen dan resiko bisnis. Hanya saja yang menjadi masalah utama reseller adalah jika barang yang dijual tidak memiliki peminat yang banyak sehingga kemungkinan rugi itu besar. Tapi, bukankah ada pepatah yang mengatakan jangan berani berbisnis kalau takut rugi. Itulah sangat penting riset produk sebelum memutuskan menjual suatu produk.
Keputusan ada pada anda sendiri karena yang akan menjalankan bisnis online adalah anda. Abaikan keragu- raguan dan pikirkan sebijak mungkin sebelum memantapkan diri memulai usaha online yang cocok dengan passion anda. Yang paling penting ketika anda sudah berani memutuskan maka lakukanlah dengan fokus, mudah-mudahan dengan keuletan dan doa anda bisa menjadi pebisnis yang sukses.aamiin.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Cara Kerja Reseller dan Dropship"